September 16, 2024

Beberapa obat dapat lemahkan tulang

slot gacor

Bersamaan pertambahan umur, kemampuan dan kepadatan tulang kita menurun. Ini bisa mengakibatkan kepadatan tulang yang lebih rendah dan pada akhirannya tingkatkan resiko tulang patah.

Mempunyai tulang yang sedikit kurang kuat dari normal disebutkan osteopenia, sedangkan massa tulang yang rendah dikenali sebagai osteoporosis. Tidak seluruhnya orang dengan kepadatan tulang yang lebih rendah akan alami osteoporosis, tapi osteoporosis masih tetap sebagai factor resiko khusus tulang patah di periode kedepan.

kamu masih nyari situs slot online terpercaya di indonesia dengan winrate tinggi dan member yang banyak?? yaah hanya di Mantap168, banyak promo dan di ikuti oleh jutaan member di seluruh indonesia. join sekarang juga!!

Beberapa obat bisa turunkan kepadatan tulang dan lemahkan tulang. Berikut beberapa obat yang bisa lemahkan tulang dan tingkatkan resiko osteoporosis dan tulang patah.

1. SSRI

Selektif serotonin reuptake inhibitor (SSRI) ialah kelas obat yang menyembuhkan stres. Beberapa SSRI umum terhitung fluoxetine dan escitalopram. Study dalam jurnal Innovations in Clinical Neuroscience tahun 2012 memperlihatkan jika SSRI bisa lemahkan tulang.

Resiko kemungkinan semakin tinggi bila kamu konsumsi banyak obat yang mempengaruhi serotonin, zat kimia yang terturut dengan situasi hati. Pemakaian periode panjang dapat menjadi factor resiko.

Jika kamu memakai SSRI dalam periode panjang, dokter akan mengawasi kepadatan tulang. Jika didiagnosa osteoporosis, bahas sama dokter mengenai resiko dan faedahnya saat sebelum mengawali penyembuhan dengan SSRI.

2. Kortikosteroid

Kortikosteroid diresepkan untuk beragam keadaan, terhitung asma dan masalah autoimun. Contoh obat ini terhitung prednisone, methylprednisolone, dan fluticasone.

Pelapukan tulang ialah efek yang populer dari pemakaian kortikosteroid, karena obat ini turunkan pembangunan tulang, berdasar laporan dalam jurnal RMD Open tahun 2015. Tanpa sel tulang baru untuk mengawasinya masih tetap kuat, tulang akan menurun dan jadi lebih gampang patah.

Pelapukan tulang memungkinkan terjadi dengan steroid oral jumlah tinggi. Ini memungkinkan terjadi bila kamu meminum untuk periode waktu lama atau ke orang berumur 65 tahun atau lebih.

Untuk menghindar dari efek ini, dokter kemungkinan minta kamu minum obat ini untuk saat sesingkat mungkin. Bila meminum dalam periode panjang, dokter kemungkinan mengawasi kepadatan tulang untuk menentukannya masih tetap dengan tingkat yang sehat.

3. Beberapa obat diabetes

Beberapa obat diabetes type 2 disangkutkan resiko tulang patah yang semakin lebih tinggi. Ini terhitung pioglitazone (Actos) dan canagliflozin (Invokana).

Sekitaran 2x semakin banyak wanita dengan diabetes type 2 yang memakai pioglitazone alami tulang patah dibanding plasebo dalam study medis, seperti dikutip DailyMed. Resiko yang semakin lebih tinggi ini tidak dilihat pada pria.

Pada 2015, Tubuh Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menambah peringatan mengenai resiko massa tulang rendah dan tulang patah yang semakin lebih tinggi dari Invokana. Resiko dapat naik sedini 12 minggu sesudah mengawali penyembuhan. Riset selanjutnya dibutuhkan untuk pahami apa semua obat diabetes kelas SGLT2 inhibitor mempunyai resiko ini. Selama ini, hasilnya bermacam.

4. Beberapa obat kejang

Carbamazepine (Tegretol), phenytoin (Dilantin), dan divalproex (Depakote) dipakai untuk menghambat kejang. Tetapi, beberapa obat itu bisa mengakibatkan osteoporosis.

Vitamin D ialah gizi yang diperlukan untuk jaga tulang masih tetap kuat, tapi tidak langsung aktif pada tubuh kita. Pertama, harus diganti jadi 25-hydroxyvitamin D dan jadi kalsitriol (wujud aktif vitamin D). Namun, berdasar laporan dalam jurnal Therapeutic Advances in Musculoskeletal Disease tahun 2011, carbamazepine dan phenytoin dapat ikut serta pada proses ini karena aktifkan enzim hati yang memecahkan 25-hydroxyvitamin D saat sebelum bisa diaktifkan, mengakibatkan tulang lebih kurang kuat.

Valproate, obat kejang yang lain, turunkan kepadatan tulang, tapi secara berlainan. Diprediksi untuk aktifkan beberapa sel yang memecahkan tulang. Ini mengakibatkan pelapukan tulang, menurut study dalam jurnal Seizure tahun 2019.

Seorang kerap perlu meminum obat kejang untuk waktu lama . Maka, dokter adanya kemungkinan akan mengecek kesehatan tulang dan sesuaikan obat pasien sama sesuai keperluan bila kepadatan tulang yang lebih rendah jadi permasalahan. Dokter bisa juga mereferensikan untuk konsumsi ekstra vitamin D dan/atau kalsium.

5. Obat anti androgen

Obat anti androgen umumnya dipakai dalam penyembuhan kanker prostat. Misalnya terhitung bicalutamide (Casodex), atau Xtandi (enzalutamide).

Beberapa obat ini turunkan kandungan hormon pria dan menolong menghambat kanker prostat kembali. Tetapi, berdasar laporan dalam jurnal BoneKEy Reports tahun 2015, mereka bisa mengakibatkan keropos tulang dan osteoporosis. Ini karena hormon seperti testosteron berperanan besar dalam kesehatan tulang.

Jika kamu meminum obat anti androgen, dokter umumnya akan mengawasi kepadatan tulang. Dokter mungkin saja memberi resep obat seperti asam zoledronat (Reclast) atau denosumab (Prolia) untuk menolong menghambat pelapukan tulang yang disebabkan karena obat anti androgen.

6. Proton pump inhibitor

Proton pump inhibitor (PPI) kerap dipakai untuk refluks asam akut. Tetapi, dengan pemakaian periode panjang, mereka bisa mengakibatkan keropos tulang dan osteoporosis. Riset dalam International Journal of Environmental Research and Publik Health tahun 2019 menyangka jika PPI hentikan badan menyerap kalsium. Kebalikannya, badan ambil kalsium dari tulang, yang menurunkannya.

FDA mengharuskan resep PPI untuk mengikutkan peringatan mengenai resiko keropos tulang bila meminum. Tidak sama obat lain, resiko ini berkaitan dengan pemakaian periode pendek (kurang dari satu tahun) dan periode panjang.

Tetapi, peringatan itu tidak berlaku untuk PPI yang dipasarkan bebas. Ini karena kita tidak bisa memakai PPI yang dipasarkan bebas lebih dari dua minggu, yang kemungkinan waktu periode itu tidaklah cukup untuk mempengaruhi kepadatan tulang.

Seharusnya pakai PPI sesingkat mungkin. Bahas sama dokter jika kamu memakai PPI periode panjang dan cemas mengenai resiko keropos tulang.

7. Obat anti estrogen

Therapy anti estrogen menyembuhkan atau menghambat beberapa macam kanker payudara. Mereka memblok estrogen, yang diperlukan beberapa kanker payudara untuk tumbuh.

Misalnya tamoxifen (Soltamox), letrozole (Femara), anastrozole (Arimidex), dan exemestane (Wewangiansin).

Beberapa obat ini dapat menghancurkan kesehatan tulang. Ini karena estrogen mainkan peranan penting pada menghambat keropos tulang, berdasar study dalam jurnal Steroids tahun 2015. Penutupan estrogen mengakibatkan badan memecahkan semakin banyak tulang dari yang semestinya.

Jika kamu memakai salah satunya obat anti estrogen, dokter kemungkinan memberi resep obat untuk menolong menghambat keropos tulang, seperti Prolia.

8. Obat transplantasi tertentu

Jika terima transplantasi organ atau sumsum tulang, kamu kemungkinan meminum obat untuk menekan mekanisme kebal. Ini menolong badan terima organ atau jaringan baru.

Namun, obat transplantasi organ tertentu bisa mengakibatkan osteoporosis. Beberapa misalnya terhitung siklosporin (Sandimmune, Neoral) dan tacrolimus (Prograf, Astagraf XL, Envarsus XR).

Walau tidak seutuhnya terang, study dalam jurnal Journal of the American Society of Nephrology tahun 2007 memiliki pendapat jika obat itu bisa mempengaruhi beberapa sel yang rusak dan membuat tulang baru.

Dokter adanya kemungkinan akan mengawasi kepadatan tulang bila kamu memakai obat ini, juga bisa mereferensikan ekstra vitamin D dan kalsium.

9. Diuretik loop

Diuretik loop (pil air), seperti furosemide (Lasix) dan bumetanide (Bumex), bisa turunkan jumlah kalsium dalam tulang. Dikutip GoodRx Health, beberapa riset memperlihatkan jika obat ini turunkan kepadatan tulang pada pria dan wanita pascamenopause. Berdasar sebagian riset obat itu bisa tingkatkan resiko tulang patah.

Jika kamu minum obat ini, tanya ke dokter apa obat akan mempengaruhi tulang. Dokter bisa merekomendasikan langkah untuk mempertahankan kesehatan tulang dan menghambat tulang patah.

10. Tramadol

Tramadol (Conzip, Qdolo) ialah obat ngilu opioid. Obat ini simpan banyak resiko, dan tulang patah kemungkinan satu diantaranya.

Study dalam Journal of Bone and Mineral Research tahun 2021 memperbandingkan orang berumur 50 tahun ke atas yang memakai tramadol dengan obat lain. Sesudah satu tahun, sekitaran 2x lebih beberapa orang alami tulang patah pinggul bila mereka memakai tramadol dibandingkan celecoxib (Celebrex).

Resiko kemungkinan semakin tinggi bila kamu konsumsi tramadol dalam waktu yang lama. Namun dibutuhkan semakin banyak riset. Beberapa periset memiliki pendapat jika resiko tulang patah kemungkinan disebabkan karena tramadol yang tingkatkan resiko jatuh, dibanding dampak apa pun itu yang kemungkinan terjadi pada tulang langsung.

Beberapa obat umum, seperti kortikosteroid, SSRI, dan PPI, bisa mengakibatkan pelapukan tulang. Pemicu yang lain terhitung obat diabetes tertentu, diuretik loop, dan beberapa obat kejang.

Pelapukan tulang bisa tingkatkan resiko tulang patah dan bisa mengakibatkan osteoporosis.

Jika kamu perlu atau sedang konsumsi satu atau beberapa macam obat di atas, bahas sama dokter untuk pengawasan kesehatan tulang. Dokter bisa menolong mempertahankan kesehatan tulang dan menghambat tulang patah.

kamu masih nyari situs slot online terpercaya di indonesia dengan winrate tinggi dan member yang banyak?? yaah hanya di Mantap168, banyak promo dan di ikuti oleh jutaan member di seluruh indonesia. join sekarang juga!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *